Rabu, 11 Januari 2017

Tafsir dan Pelajaran Surah Yaasiin Ayat 69 – 70

Image result for gambar baca alquran

Muhammad saw. Bukan Seorang Penyair
Allah Ta’ala berfirman,
 وَمَا عَلَّمْنَاهُ الشِّعْرَ وَمَا يَنْبَغِي لَهُ إِنْ هُوَ إِلا ذِكْرٌ وَقُرْآنٌ مُبِينٌ , لِيُنْذِرَ مَنْ كَانَ حَيًّا وَيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَى الْكَافِرِينَ
 Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak baginya. Al-Quran itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan, supaya dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan supaya pastilah (ketetapan azab) terhadap orang-orang kafir.(Yaasin: 69-70)
Wahbah az-Zuhaili[1] dalam tafsirnya menjelaskan tentang ayat-ayat ini:
  1. Melalui ayat ini Allah memberitahukan tentang kondisi Nabi-Nya. Ia adalah seorang utusan Allah, bukan penyair, dan Al-Quran bukan syair. Syair adalah rangkaian kalimat yang disusun dengan pola tertentu. Allah tidak mengajari Nabi-Nya syair, Nabi saw. juga tidak memerlukan syair, tidak pernah mengucakan syair, meriwayatkan ataupun menggubah syair, ia biasanya justru keliru saat mengucapkan syair dan hanya menyampaikan intinya saja. Al-Quran bukan syair tetapi peringatan dan nasihat, kitab Ilahi yang jelas bagi yang merenungkan dan dijadikan penuntun kehidupan dengan peraturan-peraturannya.
  2. Allah mencegah Nabi saw. bersyair untuk menghindarkannya dari ilusi dan penghiasan kata-kata yang terdapat dalam syair. Sementara Al-Quran menyebutkan hakikat dan bukti-bukti nyata, bukan perkataan penyair, dukun ataupun penyihir.
  3. Karakteristik tugas Rasulullah saw. adalah mengingatkan setiap orang yang hati dan pandangannya berfungsi dan tidak mati karena kekafiran, menegaskan dan memberitahukan kebenaran, memastikan siksa bagi orang-orang kafir dan mewajibkan mereka kekal abadi di neraka bila mereka berpaling dari peringatan dan tidak tunduk pada kebenaran.
Pelajaran dari ayat 69 – 70
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin[2] dalam tafsirnya menjelaskan pelajaran dari ayat-ayat ini:
  1. Sesungguhnya tidak pantas dan tidak layak bagi Rasulullah saw. untuk menjadi penyair, karena kedudukan kenabian lebih tinggi dan lebih luhur daripada seseorang turun ke tingkatan para penyair.
  2. Sesungguhnya setiap kali kaum Muslimin berpegang teguh dengan Al-Quran, maka sesungguhnya mereka akan bertambah kuat dan mulia; karena sesuatu bergantung dengan suatu sifat, dia akan kuat dengan kekuatan sifat tersebut dan akan lemah dengan kelemahan sifat tersebut.
  3. Sesungguhnya Al-Quran adalah pemberi penjelasan bagi setiap sesuatu. Jadi, setiap seseuatu yang dibutuhkan oleh manusia, maka dia telah dijelaskan. Allah berfirman, “Dan kitab yang memberi penjelasan.”
  4. Sesungguhnya Al-Quran tidak akan bermanfaat dan tidak akan dijadikan sebagai peringatan kecuali oleh orang-orang yang benar-benar hidup, yakni hidup hatinya. Orang yang mati hatinya tidak akan dapat mengambil manfaat dari Al-Quran.
  5. Sesungguhnya orang kafir tidak dapat mengambil manfaat dari Al-Quran, dan dia hanya akan menjadi penghujat atas dirinya. Demikian juga setiap orang yang padanya terdapat salah satu perilaku dari perilaku kekufuran, maka dia sulit untuk mendapatkan manfaat dari Al-Quran dan untuk menjadikannya sebagai peringatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar